Selasa, 08 Desember 2009

Kisah Azan




Sebelum azan diberlakukan, kaum muslimin sudah terbiasa melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Namun, sebagian orang sering terlambat dari waktunya.
Adalah Bilal bin Rabah al-Habasyi, sosok yang selalu berputar diberbagai daerah di dalam kota Madinah untuk mengajak orang-orang melaksanakan shalat berjamaah.
Rasulullah sangat peduli dengan apa yang dilakukan Bilal. Beliau mulai bermusyawarah bersama para sahabat untuk mencari cara mengumpulkan orang-orang guna melaksanakan shalat berjamaah.
Salah seorang sahabat berkata. "Kita memukul lonceng." Pendapat itu tidak di setujui karena meniru perbuatan Nasrani. Sahabat yang lainnya berkata, "Kita menyalakan api." Pendapat itu pun tidak disetujui karena merupakan perbuatan umat Majusi. Sahabat ketiga berkata, "Kita meniup terompet." Namun, pendapat itu pun tidak disetujui karena merupakan perbuatan Yahudi.
Dalam musyawarah itu hadir sahabat Abdullah bin Zaid. Abdullah pernah bermimpi melihat seorang laki-laki mengajari dirinya bagaimana memanggil orang-orang untuk berkumpul melaksanakan shalat berjamaah. Dalam mimpi itu ia membaca kalimat-kalimat azan yang ada sekarang.
Ketika terjaga, Abdullah merasa sangat bahagia dan mukanya berseri-seri. Ia segera berangkat ke rumah Rasul dan menceritakan apa yang dimimpikannya.
Rasul sangat bahagia dengan hal itu dan beliau berkata kepada Bilal, "Kau yang paling tinggi suaranya. Kumandangkanlah azan!"
Ketika Bilal sedang mengumandangkan azan Umar ibnul-Khaththab datang dengan tergesa-gesa. Umar berkata, "Aku melihat ini dalam mimpiku."
Kalimat-kalimat azan sebagai berikut.
Allahu akbar, Allahu akbar... Allahu akbar, Allahu akbar.
Asyhadu An La Ilaha illallah.
Asyhadu An La Ilaha illallah.
Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.
Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.
Hayya Alas Shalah...
Hayya Alas Shalah...
Hayya Alal Falah...
Hayya Alal Falah...
Allahu akbar, Allahu akbar.
La Ilaha illallah/


(Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Aku bersaksi tidak ada Tuhan (yang hak) kecuali Allah. Aku bersakasi tidak ada Tuhan (yang hak) kecuali Allah. Aku bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah. Aku bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah. Marilah kita shalat. Marilah kita shalat. Marilah kita menuju kebahagiaan. Marilah kita menuju kebahagiaan. Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tidak ada Tuhan (yang hak) kecuali Allah).

Nabi Muhammad menambahkan ungkapan "Shalat itu lebih baik dari pada tidur" setelah ungkapan "Marilah kita menuju kebahagian" yang kedua dalam azan shubuh.


Diperoleh dari buku Kisah-Kisah Islami- Dari Orang Tua Kepada Anaknya

0 Comments:

Post a Comment